Damul Akhowain, Pohon Unik Warisan Dunia

Awalnya membuka blog http://www.nawaytu.blogspot.com milik seorang kawan FB dengan ID Zainal Wong Wongan, isinya tentang khasiat benda dan tanaman, salah satunya yang ditulis di blog itu adalah tentang getah Damul Akhowain, (dalam bahasa Indonesia kalau diartikan secara literal bermakna darah dua saudara) dalam bahasa Latin ia bernama Calumus Draca, sementara dalam bahasa Arab sendiri ia mempunyai beberapa nama; Damul Ghozal (secara harfiah bermakna darah Kijang), Damuts Tsu’ban (darah Ular), Damut Tinnin (darah Naga), Uruq Hamro (getah merah), Aida’ dan ‘Andam, untuk penyebutan nama Andam ada satu syair arab terkenal yang bisa dirujuk
فبت كأني شارب بعد هجعة * سخامية حمراء تحسب عندما
Ashmu’i salah seorang ahli linguistic arab mengomentari bahwa yang dimaksud dengan ‘Andam adalah Damul Akhowain.Saat di Yaman dulu, saya masih ingat damul akhowain ini ditawarkan di pinggir2 jalan Sana’a dengan harga 5 real (sekitar 250 rupiah) sebagai obat penghilang plak gigi, jika kita menyempatkan diri berkunjung ke baharat (toko rempah-rempah sekaligus toko obat tradisional) getah ini dijual dengan harga yang agak mahal dengan kemasan yang lebih rapi sekaligus petunjuk penggunaannya, dari toko ini saya tahu kalo getah merah pekat ini juga dimanfaatkan sebagai obat penghilang nyeri yang dialami wanita saat datang bulan.

Damul Akhowain adalah getah yang disadap dari pohon Syajarotul Akhowain (bermakna pohon dua saudara, jika diperhatikan dengan cermat cabang-cabang pohon ini memang tampak seperti dua orang saudara yang sedang berpelukan), berwarna merah pekat bagaikan darah. Nama latin untuk pohon ini adalah Dracaena Cinnabari pertama kali dipopulerkan oleh ahli botani Sir Isaac Bayley Balfour pada tahun 1882. Tumbuhan unik yang mirip jamur raksasa ini juga dikenal dengan nama Dragon Tree, sempat saya baca di beberapa blog (termasuk di Kaskus juga) diposting dengan nama pohon darah naga.

Konon Dracaena Cinnabari ini hanya ditemukan di dua tempat saja, pertama di Kepulauan Canary , tujuh pulau vulkanik yang terletak di Samudra Atlantik, sebelah barat laut pesisir Afrika. Kepulauan ini termasuk dalam wilayah Spanyol dan merupakan salah satu komunitas otonomi negara itu. Kepulauan Canary juga diklaim oleh Maroko. Dalam mitos rakyat Kepulauan Canary, Dracaena Cinnabari konon berasal dari campuran darah ular balistik yang sangat besar dan seekor gajah ketika keduanya berkelahi sampai mati.

Tempat yang kedua adalah di Kepulauan Socotra (dalam ejaan arab adalah Soqotra), Yaman, dalam mitos rakyat Socotra Dracaena Cinnabari atau Damul Akhowain (darah dua saudara) berasal dari darah manusia yang pertama kali tertetes ke bumi, merujuk pada kisah Qobil & Habil, masyarakat Socotra meyakini bahwa tumbuhan ini berasal dari darah pembunuhan Qobil terhadap Habil yang kemudian disesalinya.

Nama Socotra sendiri berasal dari bahasa Sansakerta ‘Dvipa Sakhadara’ yang berarti Pulau Kebahagiaan. Situs warisan alam dunia yang digagas Unesco pada Juli 2008, diklaim sebagai wilayah paling asing di muka bumi, jika kita hanya melihat pemandangan alam sekilas tak ada yang aneh hanya pasir putih, batu koral dan air lautan yang jernih sama seperti pemandangan pantai di Indonesia pada umumnya, tapi jika kita memperhatikan pohon dan tanaman yang tumbuh di pulai ini kita akan merasa seakan di planet lain, karena banyak pohon dan tumbuhan di pulau ini termasuk dalam kategori flora endemis, yang tidak akan pernah ditemukan di tempat lain di dunia selain di pulau Soqotra. Bahkan ada beberapa varietas yang diprediksikan telah mencapai usia 20 juta tahun. Damul Akhowain hanya satu dari sekian jenis tanaman langka yang ada di pulau ini, di antara tanaman unik lainnya yang tumbuh di pulau ini adalah Adenium Obesium, adenium yang mengalami obesitas yang tidak akan cukup ditaruh di pot

AB Hikam

AB Hikam

pemarah berhati lembut, pelayan santri, sehari-hari dapat ditemui di PP Darusssalam
AB Hikam

Latest posts by AB Hikam (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *