Malam ini, suara gerimis mengiringi suara petasan yang bersahut-sahutan menyambut tahun baru Imlek 2565. Dari kecil dulu, orang kampung saya selalu bilang kalo Imlek itu Lebaran Cina. Meski tidak ikut merayakan Imlek, tapi Masyarakat Betawi daerah saya biasa untuk menghidangkan Bandeng di hari / malam Imlek. Entah sejarahnya seperti apa, yang jelas hampir tiap Imlek ada istilah berburu Bandeng Pasar Malam, biasanya Bandeng yang dicari adalah Bandeng yang berukuran Jumbo.Dan ngomong-ngomong tentang China saya jadi teringat ungkapan populer : اطلبوا العلم ولو بالصين Tuntutlah Ilmu hingga ke negri China. Hadist motivasi ini memang memicu polemik sejak lama. Ibnul Jauzi (510-597 H) menganggapnya sebagai hadits palsu dalam Al Maudhu’at. Ibnu Hibban (270-354 H) juga menggapnya sebagai Hadits Bathil yang tidak mendasar. Saya sendiri lebih nyaman dengan uraian ‘Ajluni (1087-1162 H) dalam Kasyful Khofa yang ‘relatif balance’ dengan menyuguhkan banyak ragam pendapat muhadits, salah satunya adalah Al Mizzy (654-742 H) yang menyatakan; bahwa hadits ini mempunyai banyak jalur periwayatan yang meski Dha’if bisa jadi dengan perpaduan jalurnya secara akumulatif membuat nilainya menjadi ‘Hasan Lighairih’ dan Ad Dzahabi (673-748 H) yang menyatakan; bahwa sebagian jalur periwayatan hadits ini adlah riwayat yang layak.
Sekontroversi riwayat hadits ini, sekontroversi itu pula sejarah masuknya Islam di China. Di Kota Guangzhou, ibukota Provinsi Guangdong ada masjid bernama Masjid Huaisheng yang dipercaya sebagai masjid pertama di China. Konon, masjid Huaisheng ini dibangun oleh Sa’ad bin Abi Waqash, ada makam yang dipercaya sebagai makam Sa’ad bin Abi Waqash di komplek pemakaman sekitar masjid. Wallahu A’lam bi Showab yang jelas panglima Perang Qadisyah yang juga paman nabi ini bukan tokoh sembarangan, namanya masuk dalam 10 Sahabat yang digaransikan surga. Ia masuk Islam pada usia 17 tahun dan tercatat sebagai lelaki ketiga yang masuk Islam setelah Abu bakar, Ali dan Zaid bin Haritsah, sebagai tokoh penting tentu biografinya banyak dicatat, apalagi ia dianggap sebagai salah satu Sahabat Muhajirin yang wafat belakangan. Rata-rata literatur Tarajim menyebutkan bahwa Sa’ad dikebumikan di Baqi’, Madinah pada tahun 55 H.
Sejarah mencatat bahwa termasuk yang awal kali mengenalkan Islam di Wilayah China adalah Qutaibah bin Muslim (49-96 H). Panglima Perang di masa Abdul Malik bin Marwan (26-86 H) ini yang memimpin expedisi penaklukan Sistan, Samarkand, Bukhara, Khwarezm, dan negara-negara sekitar sungai Oxus / Amu Darya yang biasa dikenal dengan istilah negara Transoxiana. Di tahun 96 H Qutaibah bin Muslim, Hubairah al Kilabi dan pasukannya berhasil menaklukan Kashgar, sebuah kota yang kini masuk dalam wilayah otonomi Xinjiang.
Yaqut al Hamawi (574-626 H) penyusun Mu’jamul Buldan (ensiklopedi negara) menginformasikan pada kita beberapa tokoh yang menambahkan gelar As Shini (berhubungan dengan China) dalam entri Shin, diantaranya adalah; Sa’dul Khoir Andalusy As Shin murid imam Ghazali ini pernah mengembara hingga sampai di China, ia yang merupakan guru dari Ibnul Jauzi dan Ibnu ‘Asakir dikenal sebagai orang yang kerap mencantumkah gelar nisbah As Shini di belakang namanya. Tokoh lainnya adalah Ibrahim bin Ishaq As Shini, tokoh hadits asal Kufah yang pernah berniaga hingga ke China.
GONG XI FAT CAI 2566
AB Hikam
Latest posts by AB Hikam (see all)
- Silabus FIQIH I - October 16, 2015
- TA’RIF - September 23, 2015
- Imlek - February 18, 2015